Jungle
survival merupakan seni bertahan hidup dengan peralatan yang seadanya.
Keterampilan bertahan hidup ini juga dapat digunakan dalam kondisi darurat,
yaitu untuk menyelamatkan diri maupun orang lain. Hiking, backpacking, mendaki
gunung dan banyak kegiatan outdoor lainnya semua memerlukan keterampilan dasar
survival untuk menangani situasi darurat.

Pekan
kemarin, tepatnya tanggal 10 – 13 November 2016, 24 anggota UPL MPA UNSOED
mengikuti praktek survival rimba yang kami sebut sebagai jungle survival week
dengan lokasi di sekitar lereng selatan Gunung Slamet. Selama empat hari
tersebut semua anggota dibekali dengan bahan makanan dan minuman yang memang
sudah diatur oleh tim khusus untuk menguji survival kami di sebuah hutan.
Selain bahan makan dan minum, setiap kelompok yang terdiri dari 6 orang
tersebut juga dibekali satu peta topografi dan kompas. Peta tersebut sudah
terdapat 6 titik yang berbeda-beda dari masing-masing kelompok. Setiap
kelompoknya diharuskan menemukan titik tersebut dengan menggunakan metode guide
jalur, guide punggungan, dan guide kompas.
Kegiatan dimulai dari
Kalipagu untuk melanjutkan perjalanan menuju titik-titik yang berbeda tiap
kelompok. Selanjutnya, tiap kelompok mencari camp ground dan membuat camp
dengan bivak alam yang dibuat dari batang kayu dan dedaunan. Jungle survival
week ini juga mempraktekkan
biologi praktis, yaitu kemampuan untuk membedakan
flora atau tumbuhan yang dapat dimakan.
Media Sosial