SIMULASI TIM RAWA LAUT ANGGOTA MUDA GANTARA BHUMI - GANTARI BHUMI





Anggota muda gantara bhumi gantari bhumi tim divisi rawa laut melakukan simulasi pengembaraan di Nusa Bantarloji ─ Nusa Sibelis , Motehan, Kec. Kampung Laut, Kab. Cilacap, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 22-24 Maret 2019. Kegiatan simulasi ini diikuti oleh 6 orang anggota muda yaitu Imam Muhdin (NRP.UPL-AM/GB), Ilham Aziz N (NRP.UPL-AM/GB), M Ribhan Bada (NRP.UPL-AM/GB), Nisa Al Anggraeni (NRP.UPL-AM/GB), Rochmah Nofiana Cahyaningrum (NRP.UPL-AM/GB),Maria F Were (NRP.UPL-AM/GB) dan 2 pendamping yaitu Danik Dwi Rochilati (NRP.UPL-2017430/Adhigana Diraya) Irfan Syahputra (NRP.UPL-2017431/Adhigana Diraya). 


Sebelum berangkat tim melakukan pelepasan di sekretariat UPL MPA UNSOED dan doa bersama yang diikuti oleh anggota UPL. M Ridho Ashari selaku koordinator diklat anggota muda membarikan motivasi pada tim sebelum keberangkatan,tak lupa masukan dari ketua UPL MPA UNSOED yaitu Lusi Novianti menurutnya “jaga terus kekompakan tim dan juga jaga kesehatan selalu”. Dan perwakilan dari setiap angkatan memberi masukan. 


Materi yang diaplikasikan Navigasi Rawa, penjelajahan rawa, survival, para-para, pengamatan zoologi dan botani rawa, rescue, tidur gantung, tim juga belajar mengenai manajemen perjalanan, dan Pasang surut. Pada operasional hari pertama tim berangkat menuju pelabuhan sleko dan bermalam di pelabuhan,dihari oprasional kedua tim melakukan perjalanan menuju dermaga Motehan kemudian tim bersiap siap melakukan penjelajahan dari titik A (7041’42.4’’ LS - 108053’2.5” BT) ke titik B (7041’43.07’’ LS - 108052’41.5” BT),Namun saat menuju ke titik A tiba-tiba mesin perahu yang kami gunakan mati di tengah sungai  Dan kami memutuskan untuk menepi terlebih dahulu.  Setelah mencoba berkali-kali menyalakan mesin, tetap saja mesin tidak mau menyala dan akhirnya kami memutuskan untuk mendayung perahu kembali ke dermaga Motehan.  Sebelum sampai ke dermaga Motehan kami bertemu dengan seorang warga, dimana warga itu nawarkan kami untuk menepi ke belakang rumahnya dan memperbaiki mesin perahu kami. Akhirnya tim mencari tempat camp ditepian sungai dilanjutkan survival dan membuat para-para , para-para adalah pembuatan perapian diatas pohon yang bercabang dan Pada malam harinya, tim melakukan praktek flying camp sebagai tempat beristirahat.Flying camp yaitu tidur gantung pada pohon-pohon yang terdapat pada sekitaran rawa. 
Keesokan harinya tim melakukan penjelajahan dari titik C (7041’56.9’’ LS - 108052’45.3” BT) ke titik D (7042’10.7’’ LS - 108052’33” BT) Dan tim melakukan praktik rescue setalah itu dilanjutkan pulang menuju sekretariatan UPL MPA UNSOED. 


Bukan sekedar nyali yang dibutuhkan tetapi kekompakan tim yang menentukan keberhasilan
SALAM LUMPUR! 
HELLO GENK!!!
Reactions