Tim Konservasi Sosial Budaya dari UPL MPA Unsoed melaksanakan kegiatan Latihan Lapang Pengembaraan pada Minggu–Selasa, 6–8 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Desa Kandanggampang, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, dan berfokus pada perencanaan pengembaraan yang bertujuan meneliti penggunaan bahasa Ngapak di lingkungan sekolah dasar sekitar wilayah Banyumas. Tujuh Anggota Muda terlibat dalam kegiatan ini, yakni Akbar Agesta, Athaillah Zahran, Fatahillah Yusuf, Nesvita Ayu Fadhila, Nicko Rahma Mahardhika, Princess Zahra Oktaviana Lubis, dan Sekar Ayu Dewi Permata Sari. Enam orang berasal dari Anggota Muda Igir Samudra, sementara Nicko Rahma Mahardhika berasal dari Anggota Muda Cakar Karang. Tim ini didampingi oleh dua Anggota Biasa UPL MPA Unsoed, yakni Aldo Boedijanto Soendoro (NRP.UPL-2024518/Cakar Karang) dan Zannufa Rif'atun Nissa (NRP.UPL-2024525/Cakar Karang) yang turut mendukung kelancaran teknis dan konseptual selama pelaksanaan Latihan Lapang.
![]() |
Pelepasan di Sekretariat |
Selama tiga hari, tim melakukan pemetaan lokasi yang akan dijadikan rute pengembaraan sekaligus titik pengamatan bahasa Ngapak. Fokus utama kegiatan ini adalah untuk menelusuri praktik penggunaan bahasa Ngapak oleh siswa sekolah dasar, terutama dalam komunikasi sehari-hari, baik di lingkungan kelas maupun luar kelas. Tim melakukan studi literatur secara daring melalui artikel dan situs web untuk memperkuat dasar teori dalam penelitian bahasa daerah.
![]() |
Mencari Kosa kata Bahasa Ngapak |
Sebagai langkah awal penelitian, tim Konservasi Sosial Budaya menyusun kuesioner berisi ragam kosakata bahasa Ngapak yang umum digunakan dalam komunikasi lokal. Kuesioner ini bertujuan mengidentifikasi pemahaman, persepsi, serta tingkat penggunaan kosakata bahasa Ngapak oleh siswa sekolah dasar di sekitar wilayah Banyumas. Ragam kosakata yang dikumpulkan mencerminkan variasi bahasa dalam aspek kehidupan sehari-hari, terutama aktivitas dan juga perasaan.
Selain penyusunan kuesioner, tim Konservasi Sosial Budaya juga mempersiapkan format wawancara sebagai bagian dari pendekatan kualitatif. Wawancara direncanakan akan dilakukan kepada beberapa guru di sekolah-sekolah dasar yang menjadi sasaran kuesioner untuk menggali pandangan mereka terhadap eksistensi bahasa Ngapak, tantangan, dan ancaman, serta dampak perkembangan zaman terhadap bahasa tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran luas mengenai keberadaan bahasa Ngapak di tengah perubahan sosial dan budaya.
![]() |
Studi Literatur |
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran sebelum operasional pengembaraan yang tidak hanya mengasah kemampuan eksploratif anggota muda, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal, terutama bahasa Ngapak. Melalui survei lokasi dan penyusunan kuesioner, Tim Konservasi Sosial Budaya menegaskan komitmennya terhadap kajian sosial budaya mengenai bahasa Ngapak sebagai bagian dari pengembaraan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Budaya Kita, Akar Kita
Hello Genk!!
0 Komentar