Pada hari Sabtu—Senin, tanggal 7—9 Juni 2025, Anggota Muda Tim Konservasi Sosial Budaya melakukan kegiatan simulasi pengembaraan di wilayah de Gomblang, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng. Tim konservasi sosial budaya beranggotakan tujuh orang, yaitu Akbar Agesta, Athaillah Zahran, Fatahillah Yusuf, Nesvita Ayu Fadhila, Nicko Rahma Mahardhika, Princess Zahra Oktaviana Lubis, dan Sekar Ayu Dewi Permata Sari. Semua anggota tim ini merupakan Anggota Muda Igir Samudra, kecuali Nicko yang termasuk dalam Anggota Muda Cakar Karang. Untuk berkegiatan, tim konservasi sosial budaya juga didampingi oleh pendamping handal dari Anggota Biasa UPL MPA Unsoed, yaitu Aldo Boedijanto Soendoro dengan NRP.UPL-2024518/Cakar Karang dan Zannufa Rif'atun Nissa dengan NRP.UPL-2024525/Cakar Karang.
Kegiatan simulasi pengembaraan berlangsung selama tiga hari dua malam dengan alur perkemahan yang berpindah tempat. Pada hari pertama, kegiatan dilakukan di sekitar wilayah de Gomblang untuk menganalisis vegetasi di sekitar wilayah tersebut. Analisis vegetasi oleh tim konservasi sosial budaya dilakukan dengan metode petak tunggal agar dapat diteliti lebih mudah. Pada plot pertama, tim melakukan perjalanan terlebih dahulu menuju area yang akan dianalisis, yaitu di Puncak Bayangan Watu Lumpang dengan titik koordinat 7° 19' 27'' LS dan 109° 11' 34'' BT.
Analisis Vegetasi Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi pada plot pertama berlangsung sekitar 2 jam 30 menit. Dengan waktu sesingkat itu, tim konservasi sosial budaya dapat menganalisis sekitar 29 tanaman yang tumbuh dalam area plot. Area plot ini menggunakan ukuran menurut Suin (1999), yaitu dengan plot 20m×20m, 10m×10m, 5m×5m, dan 2m×2m. Karena adanya penggundulan hutan yang berada di wilayah Puncak Bayangan Watu Lumpang, tim konservasi sosial budaya merasa kurang puas dengan hasil analisis vegetasi pada hari pertama. Analisis vegetasi dilanjutkan pada hari kedua di wilayah yang berbeda dengan titik koordinat 7° 19' 33'' LS dan 109° 11' 33'' BT. Proses analisis vegetasi pada hari kedua juga dilakukan menggunakan metode yang sama dengan analisis vegetasi pada hari pertama. Analisis vegetasi memiliki tujuan untuk mengetahui struktur, jumlah, atau sebaran tanaman pada suatu wilayah tertentu. Tak hanya itu, analisis vegetasi juga dapat memahami interaksi antara tumbuhan dengan individu atau faktor ekologi lainnya.
Pengolahan data dilakukan setelah menganalisis vegetasi. Hal tersebut dilakukan agar data dapat disimpan dan dipublikasikan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara singkat, kualitatif yaitu berupa data deskriptif yang menjelaskan kondisi pada area analisis. Sementara, data kuantitatif merupakan data yang dapat dipresentasikan melalui angka atau jumlah.
0 Komentar