PENJELAJAHAN EMPAT PULAU TIM RAWA LAUT GANTARA BHUMI – GANTARI BHUMI SEGARA ANAKAN



Tim Rawa Laut Gantara Bhumi - Gantari Bhumi telah selesai melakukan proses Pengembaraan. Operasional pemgembaraan sendiri dilakukan selama 9 hari. Mulai dari tanggal 23 - 31 Agustus 2019. Berlokasi di Desa Klaces, Kec. Kampung Laut, Kab. Cilacap, Jawa Tengah. Operasional penjelajahan di lakukan di Nusa Wates, Nusa Bagian, Nusa Lorokantengah dan Nusa Lorokanbuntu. Diikuti oleh 4 anggota muda, yaitu Ilham Aziz Nugroho (FAPET), Imam Mudin (FIKES), Nisa Al Anggraeni (FISIP) dan Rochmah Nofiana Cahyaningrum (FMIPA). Di dampingi oleh anggota biasa yaitu Syifa Ikrimah (FIB) dan Indah Pebiyanti (FAPERTA). Pengembaraan Divisi Rawa Laut sendiri melakukan penjelajahan sejauh 12 km, manajemen perjalanan, pendataan zoologi dan botani rawa, bakti masyarakat dan penelitian.

Di hari pertama tim melakukan pelepasan di sekretariatan UPL MPA Unsoed. Setelah itu tim langsung menuju ke Pelabuhan Sleko menggunakan mobil pick up. Sesampainya di pelabuhan tim segera menuju ke Dermaga Klaces menggunakan perahu compreng yang di sediakan oleh pihak dermaga sebagai salah satu alat transportasi umum warga sekitar. Sesampainya di dermaga kami langsung menuju ke basecamp, tepatnya di Desa Klaces di kediaman Pak Rahman. Kamu melakukan loading barang dan menata barang-barang yang diperlukan.

Berdasarkan rencana operasional hari kedua seharusnya kami melakukan bakti masyarakat dan penelitian di Desa Klaces. Dikarenakan hari itu Bapak Kepala Desa tidak bisa hadir kami sepakat untuk memundurkan agenda tersebut. Kemudian tim mengganti hari kedua ini dengan melakulan penjelajahan dari titik A (7041’24.8”  LS  - 108050’59.6”  BT) hingga titik C (7041’34.8” LS - 108051’21.7” BT). Penjelajahan sendiri dilakukan di Nusa Lorokantengah. Dengan menggunakan sistem guide compas kami melakukan penjelajahan dari titik A ke titik B kemudian lanjut lagi dari titik B ke titik C. Tim dibagi menjadi dua, yaitu tim jelajah dan tim pendukung. Setelah sampai di titik C kami langsung kembali ke basecamp menggunakan perahu bangor.
Dihari ketiga kami melakukan bakti masyarakat terlebih dahulu. Kali ini kami melakukannya di sekitar Desa Klaces. Dihadiri oleh kelompok ibu PKK dan beberapa anak muda lokal. Kegiatan yang kami lakukan meliputi bersih-bersih lingkungan sekitar balai desa, SD N Ujungalang 2, masjid dan basecamp. Setelah itu kami melakukan senam skj bersama, antusias yang ditunjukkan oleh warga sangat tinggi. Setelah melakukan senam kami sempatkan pula untuk sharing bersama warga desa mengenai kebersihan lingkungan, sampah, kegiatan desa, olahraga dan perekonomian warga sekitar. Kegiatan kami berikutnya yaitu melakukan wawancara. Wawancara ini kami lakukan untuk memenuhi data penelitian kami yang berjudul "Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah di Desa Klaces". Menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 5 orang.
Dihari keempat kami mulai melakukan penjelajahan kembali. Penjelajahan kami lakukan dari titik C (7o41’33.4” LS – 108o51’22.4” BT) hingga titik E (7o41’45.2” LS – 108o52’5.4” BT) di pulau Nusa Lorokanbuntu. Tim pendukung mengantar tim jelajah menuju titik C, namun di tengah perjalanan mesin perahu mengalami taouble sehingga kami harus mendayung agar sampai di titik C. Kami mencoba menghidupkan kembali namun hasilnya masih nihil, mesin tidak mau hidup. Lalu datanglah seorang nelayan yang sudah memperhatikan kami dari kejauhan. Dibantulah kami menyalakan mesin oleh beliau. Tidak lama mesin pun nyala dan bisa digunakan kembali. Sehingga kami bisa mengoperasikannya kembali sampai ke titik C. Tim jelajah langsung melakukan penjelajahan dari titik C ke titik D (7o41’10.3” LS – 108o51’47.6” BT) namun setelah berkomunikasi melalui handy talky tim pendukung mengatakan bahwa mesin perahu tidak bisa dinyalakan kembali. Sehingga kami memutuskan untuk tetap melakukan penjelajahan tanpa berganti shift. Sampai di titik E kami langsung menghampiri tim pendukung dan menuju tempat camp kami. Kami melakukan flying camp di titik  (7o41’43.8” LS – 108o51’32.5” BT). Kami langsung masang hammock dan membuat perapian. Setelah itu kamu makan dan evakoord.
Di hari kelima kami berencana untuk melakukan penjelajahan kembali, dengan harapan sebelumnya mesin perahu harus sudah menyala atau kita mendayung menuju titik F. Setelah berusaha membenarkan dan menyalakan mesin namun hasilnya tetap nihil, kami meutuskan untuk mendayung hingga titik E (7o40’58” LS – 108o50’1.9” BT). Setelah berusaha mendayung kami semua kewalahan mengarahkan perahu menuju titik E karena keadaan angin yang cukup kencang, melawan arus dan beban yang kami bawa juga cukup berat. Kami menepi dan berkoordinasi kembali. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke dermaga klaces. Beruntungnya kami bertemu Pak Wahyono yang mana beliau adalah pengurus Arboretum Mangrove tempat Latihan Lapang 1 kami dulu, sehingga kami cukup mengenal beliau. Ditawarkanlah kami ke dermaga menggunakan perahu miliknya. Kami naikkan barang-barang ke atas perahu mililnya dan mengikatkan perahu bangor kamu di sampingnya. Di perjalanan menuju Dermaga Klaces kami dikejutkan dengan rusaknya lantai perahu bangor. Kemudian kami menepi dan mengecek kondisinya. Setelah itu dilipat dan dinaikkan ke atas perahu. Kami melanjutkan perjalanan menuju dermaga klaces dan melakukan koordinasi kembali.
Tiga hari berikutnya kami melakukan penjelajahan. Penjelajahan kembali kami lakukan dari titik F (7o40’58” LS – 108o50’1.9” BT) hingga titik I (7o40’32.1” LS – 108o51’58.5” BT). Kemudian di hari berikutnya kamu melanjutkan kembali penjelajahan dari titik J (7o40’17” LS – 108o51’42” BT) hingga titik M (7o39’58.5” LS – 108o50’58.6” BT. Kemudian di penjelajahan terakhir kami melakukan penjelajahan dari titik N (7o40’36.5” LS – 108o50’34.1” BT) sampai titik P (7o40’23” LS – 108o50’11” BT) lalu kami melanjutkan flying camp di titik tersebut. Kami bermalam selama satu malam dengan cuaca yang cerah dan angin yang kencang. Jenis botani yang kami temui ada jeruju, deris, kambingan, bogem, nipah, api-apian, tancang daln lain-lain. Kemudian terdapat berbagai jenis hewan yang kami temui diantaranya ada kuntul, tutut, ikan glodok, agas, nyamuk, semut, biawak, jenis kepiting, kareo padi, cekak jawa, monyet, berang-berang dan babi.
Di hari berikutnya kami kembali ke dermaga dan melakukan packing barang untuk pulang. Kami segera bersiap-siap untuk pulang. Compreng yang kami naiki berangkat lebih awal, sehingga kami hanya sempat berpamitan kepada keluarga Pak Rahman. Kami cleaning basecamp sebentar dan langsung naik ke compreng. Pagi itu cahaya matahari terlihat sangat indah, apalagi disuguhi pemandangan rawa yang luas dan megah. Angin pagi itu juga cukup kencang dan membuat kami semua tertidur. Pukul 09.30 kami sampai di Pelabuhan Sleko. Kami mengangkut barang ke pelabuhan dan mandi satu persatu selagi menunggu jemputan. Hari semakin siang jemputan pun datang dan langsung membawa kami pulang ke sekretariatan UPL MPA Unsoed. Sesampainya di sekre kami semua disambut hangat oleh anggota aktif. Saat itu penutupan dihadiri oleh banyak anggota, karena bertepatan dengan presentasi pengembaraan divisi caving. Pesan selamat dan semangat selalu diberikan kepada kami. Karena telah selesai melakukan pengembaraan. Kami sadar akan perjalanan ini, perjalanan masih panjang ada banyak hal yang moment yang sudah menantikan kami agar terlibat di sana.
“Bukan sekedar nyali yang dibutuhkan tetapi kekompakan tim yang menentukan keberhasilan”
Salam Lumpur!!!
Hello Genk!!!



Reactions