Sabtu, 19 Agustus 2023 Anggota Muda Elang Kelabu telah melakukan simulasi pengembaraan Divisi Konservasi sebagai salah satu rangkaian dari pengembaraan yang dilaksanakan pada bulan September. Pada simulasi kali ini Anggota Muda Elang Kelabu dibagi menjadi tiga tim untuk masing masing variabel yang akan diteliti yaitu tanaman obat, tanaman survival dan bird watching. Lokasi dari bird watching kali ini berada di kawasan Kalipagu, Desa Ketengger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Anggota Muda yang melakukan simulasi dengan variabel bird watching kali ini adalah Amelia Rizka Amanda, Choirul Anaam, Dimas Wishal Al-Ghifari, Finky Yolanda Mafu, Maharsa Darumukti, M. Arjunaja, dan Vio Radithia dengan didampingi oleh dua Anggota Biasa yaitu Reza Dwianta (NRP.UPL-2020463/Pandita Jagratara) dan Nur Lita Dewi (NRP.UPL-2021474/Charaka Ekawira).
![]() |
Gambar 1. Tim Birdwatching melakukan penerapan dari materi navigasi darat yaitu ploting |
Tim bird watching dari Divisi Konservasi Anggota Muda Elang Kelabu memulai operasional dengan melakukan persiapan di Basecamp Mamake dan mengirimkan SKJ (Surat Keterangan Jalan) untuk meminta izin masuk ke Kawasan Kalipagu. Setelah itu, tim memulai perjalanan dari titik awal pemberangkatan di Basecamp Mamake menuju kawasan Kalipagu, perjalanan memakan waktu sekitar 5 menit dengan track awal di jalur dekat pipa menuju daerah persawahan milik warga. Setelah sampai di titik 1, tim lalu mendapatkan pematerian terkait navigasi darat di mana tim diajarkan terkait pembacaan peta, cara penggunaan protaktor, dan praktik orientasi medan. Selanjutnya, tim berjalan menuju daerah Watulumpang memakan waktu sekitar dua jam dengan track menyusuri sungai dengan medan tanah basah berbatu. Sesampainya di Watulumpang tim melakukan penerapan materi navigasi darat dengan melakukan ploting menggunakan protaktor dan praktik orientasi medan, sebagai cara untuk mengetahui posisi di peta dan memperkirakan jalur perjalanan dari titik awal pemberangkatan hingga sampai di Watulumpang yang berada pada titik koordinat 07° 19’19” LS dan 109° 12’13” BT.
Selanjutnya tim bergerak menuju titik pengamatan burung yang berada diantara Watulumpang dan Kaliwadas pada titik koordiant 07° 19’00” LS dan 109° 12’00” BT dengan pengamatan burung dengan bantuan teropong mengarah pada lembahan di sebelah kanan dari jalur menuju arah Kalimanggis dan mencatat hasil dari pengamatan, serta merekam suara burung yang terdengar untuk selanjutnya di identifikasi. Tim kemudian melakukan pengamatan dan pencatatan data, melakukan perjalanan kembali menuju titik B yang berada di puncakan Kalimanggis yang berada pada titik koordinat 07° 18’38” LS dan 109° 11’42” dengan cuaca yang berkabut pemandangan mengarah pada lembahan dan gunung slamet. Setelah melakukan pengamatan dan pencatatan data pada titik B tim kembali menuju tempat camp yang berada di bawah titik B, tepatnya di Kalimanggis.
Gambar 2. Tim Birdwatching melakukan pengamatan dan pencatatan data di titik B
Pada operasional hari kedua tim bersiap kembali ke titik B untuk melakukan pengamatan, kali ini cuaca lebih cerah dan banyak burung beterbangan dan berkicau, sehingga memudahkan dalam pencatatan data dan pengamatan burung. Tim lalu kembali ke tempat camp Kalimanggis dan melakukan pematerian jerat, penafsiran tinggi pohon, lebar sungai, dan arus sungai dengan menggunakan peralatan sederhana seperti topi, tongkat kayu, dan daun di kawasan Cendana, dan kembali ke sekretariat tercinta.
![]() |
Gambar 3. Anggota tim melakukan teknik pembuatan jerat |
![]() |
Gambar 4. Tim Birdwatching anggota muda Elang Kelabu |
Gambar 5. Foto Burung Takur Tohtor (Megalaima armillaris) |
Sekilas mengenai Burung Takur Tohtor (Megalaima armillaris) adalah spesies burung takur (Megalaima) yang endemik Indonesia. Tubuh takur tohtor berukuran sedang dengan panjang kira-kira 20 cm. Hampir seluruh tubuhnya ditutupi bulu berwarna hijau. Di bagian dadanya terdapat garis kuning - jingga melintang dan bagian dahinya berwarna kuning - jingga. Mahkota bagian belakang berwarna biru. Kadang garis pada dada mengecil menjadi dua bercak bulat. Iris berwarna coklat, paruh hitam dan bagian kaki berwarna biru. Burung ini sering berbaur dengan burung lain pada pohon buah-buahan. Makanan burung takur tohtor adalah buah-buahan, ficus, biji-bijian, dan serangga. Sarangnya berupa lapisan serpihan kayu, pada lubang di pohon yang tinggi. Telurnya berwarna putih dengan jumlah 2 butir. Burung takur tohtor berkembang biak pada bulan April, Mei, dan Desember.
0 Komentar