Melintas Gn. Sindoro Kledung - Sikatok

Evaluasi dan Koordinasi

Lapangan Jalur Sikatok



            Pagi ini adalah awal langkah kaki kami untuk memulai kewajiban kami sebagai Anggota Muda UPL MPA UNSOED, yaitu wajib melintas Gunung Sindoro atau Sumbing dikarenakan Gunung Slamet masih tidak diperbolehkan untuk pendakian dan tim kami memilih untuk melintas Gunung Sindoro. Tim kami yang beranggotakan : Giswa, Hesti, Rizal, Zaenal, dan Novita. Perjalanan kami menuju pendakian Gunung Sindoro sedikit terhambat karena ada anggota kami yang datang terlambat, suasana pagi yang cerah dan penuh semangat mendadak menjadi suasana yang sangat mendebarkan karena keberangkatan kami sudah terlambat jauh dari rencana operasional yang kami buat. Karena keterlambatan anggota kami tersebut, kami menerima hukuman push up sebanyak 30 kali. Pukul 06.30 kami berangkat dari Sekretariat UPL MPA UNSOED langsung menuju Kledung dengan transportasi bus kampus Unsoed yang kami sewa bersama dengan dua kelompok melintas lainnya. Selama perjalanan di antara kami ada yang tertidur pulas karena bus berjalan lambat seperti sedang bertamasya, tidak hanya itu saat perjalanan pak supirnya pun bingung mengenai basecamp mana yang terlebih dahulu disinggahi.

            Akhirnya kami sampai di basecamp Kledung, di sana kami mengurus perizinan, melakuan ormed dan cao langsung operasional hari 1. Target kami pada operasional hari pertama bisa sampai pos 3 lebih sedikit. Setelah ± 1 jam berjalan, kami istirahat di pos 1 sambil sholat dan makan siang, ormed pun tak ketinggalan. Kami melanjutkan perjalanan kembali, kejar target kami harus gerak cepat. Sempat bingung di jalan tapi itu tidak memberikan kendala yang berarti. Selepas medan jalan batu yang tersusun rapih dari base cam ke pos satu kami melewati jalan setapak tanah tang sedikit menanjak dan rindang oleh pepohonan yang di dominasi oleh pohon pinus, di tengah perjalanan menuju pos 2 kami sempat di bingungkan untuk menentukan jalur, kami sempat melakukan ormed dan hampir memilih jalur yang salah,tapi akhirnya kami kembali memilih jalur pendakian yang benar, dalam perjalanan menuju pos dua pun perjalanan kami sedikit di sulitkan oleh kondisi medan yang sedikit licin karna batu kerikil dan beberapa pohon yang tumbang menghalangi jalan sempat pula kami berpapasan dengan para pendaki lain yang hendak turun dari puncak gunung sindoro, yakni beberap kelompok dari magelang dan tiga orang dari bekasi, hal ini membuat kami lebih bersemanat untuk bergegas sampai di pos 3 sebagai target operasional hari pertama , setelah melalui jalan yang berkelok dan mulai terasa menanjak yang membuat kami mulai kelelahan dan biasa di sebut kencleng semangat kami mulai kembali tersulut setelah sampai di pos 2 yang di tempuh kurang lebih 122 menit dari pos pertama, di pos in kami bertemu dengan beberapa pendaki yang turun dan sedang melepas lelah di batang pohon yang tumbang,

            Setelah mengambil beberapa gambar ,istirahat dan minum kami kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 16.45 kami melanjutkan perjalanan , namun karna mendung semakin gelap hujan rintik rintikpun menyertai langkah kami dari pos 2 ke pos 3 . dalam perjalanan menuju pos 3 vegetasi awal masih sam seperti dari pos 1 ke pos 3 , namun setelah berjalan beberapa menit dan sempat beberapa kali beristirahat. Vegetasi mulai berubah menjadi padang sabana yang di dominai rerumputan kerdil dan kondisi jalan yang semakin menanjak. Kondisi jalan yang seperti ini di sertai degan gerimis rintik membua anggaota tim kami khususnya yang perempuan terlihat kelelahan namun kana semanga pantang menyerah walau jalan di dominasi batuan terjal lelah bukan lagi menjadi halangan apalagi ketika awan mendung tertiup angin tampak megah dan kokah puncak sumbing menjdi backgroun pendakian kami menuju puncak sindoro. Setelah berjalan 120 menit teriakan salah seorang teman kam yang terlebih dahulu berjalan di depan berteriak “HELLO GENK , POS 3 KAWAN” rasa lelah setelah berjalan melewati tanjakan berbatu yang terjal dan rawan ntuk di pijak seolah menjelma menjadi semangat karna teriakan tersebu yang menandakan akan berakirnya oprasional hari ini. Di pos 3 kami bertemu dengan beberapa oang pendaki yang terebih dahulu mendirikan tendanya. Namun di pos 3 kami hanya mengambil  beberapa foto lalu kami mencari tempat camp yang sekiranya aman dari “basecamp” alias babi hutan. Setelah mendapat tempat camp yang sekiranya aman kami membagi tugas, ada yang mendirikan tenda, mencari kayu bakar, dan memasak untuk makan malam. Pukul 19.30 kami selesai melakukan aktivitas camp dan dilanjutkan evakoord sampai pukul 21.30 WIB. Sebelum tidur kami berkoordinasi untuk ada yang bertugas jaga malam, dan yang bertugas jaga malam adalah Zaenal. Kasihan sekali Zaenal tidak bisa tidur nyenyak di suasanan malam yang begitu dingin, Zaenal sering terbangun hanya untuk mengusir babi yang mulai mendekati tenda kami.

            Akhirnya Zaenal bisa tidur dengan nyenyak pukul 03.30 saat Opi dan Rizal bangun untuk melaksanakan tugas memasak. Aktivitas camp hari operasional 2 di mulai dengan udara yang begitu dingin dan pemandangan Sumbing yang tampak gagah dan jelas. Satu per satu anggota lain dan pendampingnya bangun. Pukul 06.50 kami telah selesai melakukan aktivitas camp dan siap melakukan senam pagi sebelum memulai kegiatan operasional 2. Sebelum memulai operasional 2 kami harus menerima hukuman terlebih dahulu yaitu push up 20 kali karena kami terlambat memulai operasional 2. Pukul 07.10 kami mulai berjalan, target kami hari ini adalah puncak, jika kita berjalan cepat sore ini kami bisa berisitirahat di basecamp Sikatok. Huuufff oprasional dua nih yaa :o udah cape ngetik lohh yaa intinya oprasional dua kami di mulai dari jam 3. Perjalanan dari sini seius terjal dan melelahkan, vegetasi di dominasi oleh tumbuhan kerdil dan beri-berian, cuaca pada saat itu tidak terlalu mendukung , sempat kami di selimuti kabut dan jarak pandang yang  begitu minim, udara yang dingin dan menanjak kembali membuat anggota kami yang perempuan merasa kelelahan dan kencleng. Situasi ini cukup dramatis karena mengingat kita tidak boleh ke puncak kawah melebihi jam 12 dikarenakan aktivitas belerang dan gas beracun yang mulai naik ke permukaan , beberapa anggota dari kami menghendaki untuk berjalan dengan lebih cepat karena berhubung cuaca yang semakin memburuk dan ditakutkan petir yang akan menyambar namun anggota kami yang kencleng memperlambat perjalanan dan hal tersebut menurut saya sendiri sangat wajar dikarenakan keadaan medan yang memang terjal dan di tambah dengan kondisi fisik yang mulai melemah. Namun alhamdulillah pada pukul 09.40 kami berhasil sampai di pos 4 atau yang biasa disebut watu tatah, di sana kami melakukan coffe break sampai pukul 10.00,  sebelum kami melanjutkan perjalanan kami kembali sembari coffe break di pos 4 beberapa anggaota kami melakukan ormed dan sebagian lagi melakukan kegiatan dokumentasi. Di pos ini cuaca mulai membaik matahari kembali bersinar dan kemudian tanpa membuang waktu lebih lama kami melanjutkan operasional hari ke 2 menuju puncak  3136 gunung Sindoro dengan langkah yang mulai gontai kami menyusuri jalur pendakian yang terjal di tengah sabana gersang. Beruntunglah cuaca pada saat itu sedang berkabut sehingga sabana yang biasanya panas cukup ramah untuk kami lewati. Namun karena cuaca yang berkabut itu pula kami kehilangan momen yang sangat ditunggu yakni menikmati megahnya puncak sumbing dari bahu sindoro, setelah beberapa menit berjalan nampak  begitu mempesona padang savana yang ditumbuhi daun berwarna putih lambang sebuah keabadian yaitu edelweis. Setibanya di sini menandakan bahwa perjalanan tak sepanjang hari kemarin. Bau belerang yang mulai tercium menandakan bahwa setengah dari langkah operasional kami akan segera berakhir. Masker pun mulai di kenakan oleh kami semua, karna sengatan bau belerang yang tidak begitu enak untuk di nikmati. “HELLO GENK” teriakan lantang kembali terdengar yang menandakan anggota kami yang sudah terlebih dahulu sampai di puncak Sindoro. Setelah mengambil beberapa gambar di puncak, kami langsung melipir kawah Sindoro.

Ketika kami sedang menuruni lapangan kawah Sindoro, kabut datang dan mengganggu pandangan kami, untungnya itu tidak berlangsung terlalu lama. Setelah keluar dari lapangan kawah sindoro kami memilih tempat yang agak landai untuk melakukan ishoma. Saat ishoma badai pun datang, kami sempat kuwalahan mempertahankan flysheet kami yang mulai berterbangan. Tak lama badai pun usai. Kami mulai bersiap-siap kembali melanjutkan perjalanan turun. Dan target kami sekarang adalah basecamp Sikatok. Treknya sangat terjal dan licin karena usai diguyur hujan, beberapa kali dari anggota kami terjatuh. Biar kaki sudah mulah lemas, badan sudah mulai lelah kami terus melakukan perjalanan turun meski harus berkali-kali terjatuh. Akhirnya kami sampai di perbatasan kebun teh pukul 17.00. perjalanan dari puncak sampai perbatasan kebun teh memakan waktu ± 4 jam dengan beberapa kali istirahat. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju basecamp Sikatok melewati perkebunan teh yang begitu indah. Jalan setaoak yang licin karena usai diguyur hujab membuat diantara kami jatuh bangun. Pukul 18.50 WIB kami sampai di basecamp Sikatok. Kami meminta izin untuk bermalam, setelah itu kami langsung melakukan aktivitas camp dan ada pula yang membersihkan diri dengan mandi, betapa dinginnya air di sana. Pukul 21.35 kami selesai melakukan aktivitas camp dan dilanjutkan dengan evakoord hingga pukul 00.20 WIB. Setalah evakoord kami pun istirahat melepas lelah setelah berjalan seharian yang begitu melelahkan.

Sabtu pagi 28 Februari 2015 adalah hari operasional 3 yang diisi berupa perjalanan pulang menuju Purwokerto. Di awali oleh Rizal dan Zaenal yang bangun terlebih dahulu untuk mempersiapkan sarapan pagi. Sedang yang lain masih tertidur pulas kedinginan. Mulai terbitnya matahari satu per satu bangun. Setelah semuanya bangun kami pun sarapan pagi. Pukul 06.58 kami mulai perjalanan pulang ke Purwokerto dengan menaiki mobil pick up terlebih dahulu menuju Rejosari, setelah sampai di pertigaan Tambi kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan minibus menuju pasar Wonosobo, ± 30 menit kami sampai di pasar Wonosobo dan pindah bus menuju Purwokerto. Di perjalanan menuju Purwokerto, kami tertidur mungkin karena faktor kelelahan. Setelah ± 3 jam perjalanan kami pun sampai di Terminal Purwokerto pukul 10.23 WIB, kami melanjutkan perjalanan menggunakan angkot B1 menuju Sekretariat UPL MPA UNSOED. Dan taraaaa kami sampai di Sekretarian dengan selamat pada pukul 10.57 WIB. Beberapa menit kemudian kami melaksanakan penutupan dengan anggota UPL MPA UNSOED lainnya, dilanjutkan cuci alat dan evakoord. Betapa ini adalah perjalanan yang tidak akan pernah kami lupakan. Lelahnya, sedihnya mewarnai perjalanan kami sebagai Anggota Muda UPL MPA UNSOED. Terima kasih 3136 mdpl.

Reactions