Empat bulan menjelang Ekspedisi Soedirman VI, atau
tepatnya hari Jumat 25 Maret 2016, 4 calon atlet
UPL MPA UNSOED melaksanakan
praktik lapangan dan latihan fisik
di jalur pendakian gunung Slamet
yaitu Bambangan. Praktik yang dilakukan yaitu
pengenalan alat dan praktik
menggunakan alat tersebut, dibawah bimbingan
salah satu anggota senior kami yaitu Krisna Andresta NRP.UPL-2011364/Tapak
Jagat. Krisna Andresta adalah mantan atlet Ekspedisi Soedirman
V yang berhasil mengibarkan sang saka merah putih di Cartenz Pyramid,
Pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Para calon atlet
mempraktikan jalan menggunakan crampoon, ice axe, moving together,
dan praktik self rescue.
Crampoon
adalah alas sepatu dari besi yang mempunyai ‘taring’,
taring ini berguna untuk mencengkram es agar pemakai tidak mudah terpeleset.
Terlihat sederhana, namun keterampilan untuk menggunakannya sangatlah penting. Moving together merupakan teknik
berjalan di medan salju secara berurutan, setiap orang dihubungkan dengan tali
statik sebagai pengaman dengan panjang kurang lebih 40 meter dan jarak untuk
masing-masing anggota tim yaitu 10-12 meter, hal tersebut bertujuan untuk
melindungi salah satu dari tim apabila terjatuh dari crevasse atau
retakan/rekahan yang tertutup oleh salju. Praktik self rescue dilaksanakan dengan cara jatuh atau terpeleset di
bidang miring. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri menggunakan ice axe ketika terjatuh/terpeleset. Pelaksanaan
praktik menggunakan alat tersebut merupakan yang pertama, para calon atlet
masih terlihat kaku , untuk itu butuh penyesuaian dan mulai membiasakan diri
menggunakan alat-alat tersebut demi
kelancaran progam Ekspedisi Soedirman VI.
Hari berikutnya, Sabtu 26 Maret 2016, para calon atlet
melaksanakan latihan jungle running.
Latihan jungle running adalah latihan
dimana atlet mendaki sampai tujuan yang ditentukan dalam waktu secepat mungkin.
Dalam latihan kali ini, tujuan akhir adalah pos 9 (3215 mdpl). Untuk hasil perolehan jungle running masing-masing berbeda, Dwi memperoleh catatan waktu
paling cepat yaitu 2 jam 38 menit, disusul oleh Arizal yang berhasil menempuh
waktu 2 jam 49 menit, kemudian Aji yang membukukan waktu 3 jam 06 menit, dan
selanjutnya Hesti dengan perolehan waktu 4 jam 30 menit. Selanjutnya tim turun
dari Plawangan pukul 11.00 WIB. Sesampainya di basecamp tim segera membersihkan diri dan melangsungkan evakoord secara singkat.
Pintu menuju Ekspedisi semakin mendekat, jalan semakin terjal
namun semangat pantang menyerah harus tetap dikobarkan. Demi berkibarnya merah
putih untuk pertama kali di puncak gunung Huascaran. HELLO GENK!? UPL!!!
Media Sosial