MENAPAKI CELAH RHIZOPHORA

Selasa, 8 Maret 2016. Tim rawa laut anggota muda Gama Adibrata UPL MPA UNSOED kembali melaksanakan rangkaian tahapan pengembaraan yaitu try out yang diikuti oleh 4 orang dan 2 orang pendamping yaitu, Lusi Noviantini (F.Hukum), Harianto (F.Peternakan), Samuel Kristian (F.Perikanan dan Kelautan), Syifa Ikrimah (F.Ilmu Budaya), Azam Fakhri (pendamping, F.Pertanian), dan Wulan Fitriana (pendamping, F.Ekonomi). Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berkegiatan di rawa juga sebagai salah satu syarat dalam mendapatkan Nomor Registrasi Pokok (NRP).
Sebagai salah satu organisasi yang bergerak di bidang kepencintaalaman, UPL MPA UNSOED memiliki salah satu divisi yang berkesinambungan di kawasan mangrove. Pada tahun 2009 UPL MPA UNSOED juga pernah mengirimkan tim rawa laut anggota muda Cadas Stalaktit dan Cadas Stalakmit untuk berkegiatan dikawasan Segara Anakan. Tahun ini pun divisi rawa laut kembali berkegiatan disana dengan sub kegiatan jelajah rawa, praktik survival dan analisis vegetasi.
Kegiatan ini di lakukan tepatnya disekitaran Kali Donan dan Kali Dangal sejauh 5 km. Adapun tujuan dari kegiatan tim rawa laut adalah untuk melakukan pemetaan, deskripsi jalur, dan menelaah mengenai dominasi mangrove di kawasan yang dilewati tersebut. Tim melangsungkan operasional ini selama 4 hari dengan satu hari untuk survival dan setengah hari untuk analisis vegetasi.
Sepanjang jalur yang dijelajahi dapat disimpulkan bahwa rawa segara anakan sekitaran Kali Donan dan Kali Dangal ternyata sudah terkontaminasi dengan limbah rumah tangga seperti plastik dan zat-zat kimia. Banyaknya aktivitas nelayan disekitaran kawasan tersebut juga menjadi salah satu penyebab perubahan ekosistem alam  yang terjadi. Meskipun nelayan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya, namun banyak perlatan rusak para nelayan yang ditinggalkan begitu saja dan mencemari lingkungan seperti jaring, gabus, senar pancing dsb. Selain itu banyaknya ikan-ikan kecil yang mati terapung di pinggiran kalinya menjadi salah satu bukti bahwa adanya kontaminasi zat kimia yg terkandung di air rawa tersebut. Selain peralatan-peralatan nelayan yang tercecer, bisingnya suara mesin perahu yang berlalu lalang pun sedikitnya membuat ekosistem rawa menjadi tidak seimbang lagi. Jeruju yang banyak nampak pun menunjukan adanya tanda kerusakan pada rawa tersebut.
Sesuai dengan prinsip dasar UPL MPA UNSOED yang aktif di bidang kepencinta alaman, lingkungan dan ekosistem pun menjadi sorotan organisasi. Dengan adanya kegiatan kemarin dan hasil yang bisa disimpulkan tersebut, maka tim rawa laut anggota Muda Gama Adibrata pun bertekad untuk setidaknya mengembalikan ekosistem rawa yang ada disana. Bersamaan dengan adanya kegiatan operasional pengembaraan yang di rencanakan Mei mendatang, tim rawa aaut UPL MPA UNSOED selain melaksanakan jelajah rawa 10 km juga akan melakukan penanaman bibit mangrove yang ditargetkan mencapai 1000 bibit mangrove. Dengan demikian diharapkan akan mengembalikan ekosistem disana. Hello Genk!!!

 

Reactions