Pendakian Tak Berpuncak Anggota Muda Embun Bara, Gunung Slamet Via Gunung Malang

 

        


        Anggota Muda Embun Bara khususnya kelompok 3 telah melaksanakan pendakian wajib yang merupakan rangkaian menuju pengembaraan untuk mendapatkan nomor registrasi pokok. Kelompok 3 Anggota Muda Embun Bara terdiri dari 5 anggota tim diantaranya Adzie, Gelar, Nay, Nadila dan Yumna, serta 2 pendamping yaitu Mba Asih dan Mas Fahrizal. Pendakian ini dilaksanakan pada tanggal 9-11 Februari 2022 di atap jawa tengah, yaitu Gunung Slamet. Selain merupakan atap Jawa Tengah, keistimewaan lainnya adalah letaknya yang dekat dengan rumah kami di Jl. Prof. Dr. HR. Boenyamin 14a. Pendakian wajib ini dimulai dengan pembukaan di Sekretariat UPL MPA Unsoed dan ditutup di tempat yang sama pula.

        

        Jalur yang dilalui oleh Kelompok 3 Anggota Muda Embun Bara adalah Jalur Gunung Malang. Dalam beberapa artikel jalur ini dikenal mudah dan cocok untuk pemula, namun apakah pernyataan itu benar? Pada kenyataannya, apa yang dilalui oleh Kelompok 3 tidak semudah itu. Sepertinya kami dihancurkan oleh ekspektasi kami sendiri. Jalur yang kami lalui sangatlah terjal dan memakan waktu cukup lama untuk mencapai tiap pos nya. Setiap malam, saat kami camp selalu terjadi badai, angin yang sangat kencang menerpa kami hingga pada malam pertama camp tenda yang kami tempati terbawa kencangnya angin dan bergerak maju mendekati jurang. Di hari kedua sepanjang jalur yang kami lalui terdapat banyak sekali pohon tumbang sehingga kami harus membuka jalan dengan cara menebangnya agar kami bisa lewat. Meskipun demikian, kami menikmati perjalanan kali ini dan banyak sekali pelajaran yang kami ambil untuk menjadikan diri kami lebih baik kedepannya. Dalam proses pendakian ini kami juga belajar melakukan pemetaan, mendeskripsikan jalur, menejemen perjalanan serta menerapkan navigasi darat dan teknik berjalan.

        Hingga tibalah kami di hari ketiga operasional, tanggal 11 Februari 2022 dimana tergetan kami adalah puncak gunung slamet dengan kondisi cuaca yang sudah mulai badai dan batu-batu mulai berjatuhan kami tetap berusaha maksimal agar kami dapat sampai puncak, namun dengan berbagai pertimbangan dan tentu saja menurunkan ego masing-masing anggota tim kami memutuskan untuk turun dikarenakan cuaca dan kondisi tim yang sudah tidak kondusif. Dengan begitu sayang sekali Kelompok 3 Anggota Muda Embun Bara tidak berhasil mencapai targetan puncak Slamet dikarenakan medan yang sulit ditambah dengan cuaca buruk. Bahkan tubuh rasanya seperti didorong saking kencangnya angin di hari itu. Kami hanya sampai diatas batas vegetasi dengan ketinggian kurang lebih 3350 mdpl. Di titik itu puncak sudah berada di depan mata dengan jarak hanya sekitar 15-30 menit. Selain khawatir angin kencang akan menghempas tubuh kami, bebatuan pun ikut bergerak dan tergelincir dengan sendirinya. Perasaan haru dan kecewa pasti ada mengingat kelompok lain berhasil mencapai puncak tapi tidak dengan kelompok kami. Berdasarkan keputusan badan diklat kami harus melakukan pendakian ulang di hari yang akan datang.





Posting Komentar

0 Komentar