Hello Genk!!!
![]() |
Gambar 1. Kegiatan Simulasi Rawa Laut |
Kami
Anggota Muda Cakar Karang Divisi Rawa Laut Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa
Pecinta Alam Universitas Jenderal Soedirman telah melaksanakan rangkaian
operasional pertama menuju pengembaraan yaitu simulasi untuk mengetahui medan
dan kondisi alam di rawa laut pada tanggal 3-5 Mei 2024. Kegiatan dilaksanakan
di Pulau Motehan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah diikuti oleh 6 Anggota Muda yaitu Azka Aulia Nolan, Aminah
Amiliana, Gael Gellet, Ibnu Syahrizal Shadzimin, Siti Laila Ramadhani, Tika
Widiastuti dengan 2 Pendamping Dimas Wishal Al Gifari (NRP.UPL-2023501/Elang
Kelabu) dan M.Arjunaja (NRP.UPL-2023509/Elang Kelabu).
![]() |
Gambar 2. Sonneratia Caseolaris |
Simulasi
ini merupakan pengaplikasian materi yang telah diperoleh sebelumnya. Teknik
berjalan di lumpur yaitu kaki bagian depan lebih dulu menapak, menggunakan
lutut apabila terjebak. Penggunaan peralatan secara langsung di lapangan
seperti hammock. Survival rawa dengan mencari makanan seadanya dan
memasak dengan para-para di atas lumpur. Navigasi rawa dengan menggunakan titik
tembak dan target serta manajemen perjalanan. Kami juga mempelajari kapan waktu
pasang surut air laut secara langsung serta pengamatan botani dan zoologi rawa
laut.
![]() |
Gambar 3. Pelepasan Kegiatan di Sekretariat |
Pukul
10.00 wib anggota divisi Rawa Laut mulai persiapan untuk packing
barang-barang. Pukul 11.27 pelepasan
dibuka oleh koordinator rawa laut, kami mulai perjalanan dari sekretariat
menuju pelabuhan seleko pukul 11.44. Sekitar 90 menit perjalanan kami sampai di
pelabuhan seleko, untuk menuju desa Ujungalang tepatnya Dermaga Motehan tempat
singgah sebelum melaksanakan penjelajahan, kami perlu menyebrang menggunakan
perahu compreng kurang lebih 2 jam. Perahu compreng merupakan transportasi umum
yang digunakan warga untuk menyebrang dari pelabuhan seleko menuju dua titik
desa salah satunya ujungalang. Perlu diketahui terkait jadwal perahu compreng
yang mengangkut menuju jurusan Dermaga Motehan, ada jurusan pagi sekitar pukul
07.30-08.00, kemudian pukul 12.30-13.00 untuk jurusan siang, serta sore
sekitar pukul 14.30-15.00.
![]() |
Gambar 4. Menaiki Perahu Compeng Menuju Dermaga Motehan |
Kami
bermalam di rumah pak toro (basecamp pak toro) selaku sekdes yang memiliki
rumah tingkat sehingga mampu menampung kami. Awalnya simulasi dilakukan besok,
tetapi menimbang lagi ternyata bisa dilakukan hari ini, antara kami dan pak
toro ada miss komunikasi karena pada saat survei kami tidak bertemu langsung
dengan beliau, kami tidak dapat menghubungi beliau sehingga pak toro sedikit
kaget ketika kami datang di hari itu. Tempat yang akan kami gunakan pun baru
dibersihkan sehingga kami menunggu beberapa menit di lantai bawah. Seperti
biasa, setelah perjalanan waktu sore hari saatnya aktivitas camp dengan menu
ayam goreng dan tumis tahu toge dilanjutkan pada malam hari evakoord dan
istirahat.
![]() |
Gambar 5. Pemanasan Sebelum Kegiatan Penjelajahan |
Pagi hari Ami dan Lala bangun lebih awal untuk memasak
sarapan dan bekal untuk siang. Penjelajahan diawali dengan persiapan peralatan
dan perlengkapan secukupnya untuk dibawa selebihnya ditinggal di basecamp,
karena kami tidak membawa perahu semua anggota adalah penjelajah. Perjalanan
dimulai dati titik A lalu ke B, ke C dan terakhir kembali lagi ke Titik D
dengan penggunaan peta, kompas, dan target acuan. Pemanasan dilakukan di Titik
A setelah itu kami langsung berangkat pukul 06.50 menuju titik B. Kami melewati
ladang dengan beberapa Aistonia scholaris atau tumbuhan pulai dan
cangkang kerang Cerastoderma glaucum, lumpur kering yang cukup membuat
kami terjebak akibat terlalu lama atau menginjak bekas teman. Kami menyebrangi
sungai kecil, menerabas Aistonia scholaris atau tumbuhan pulai semak
semak jeruju Acanthus ilicifolius, kambingan
(Derris trifoliata), api-api yang hampir disetiap perjalanan kami
menemukannya serta pohon ramin Gonystylus bancanus, sesekali lewat
burung terbang. Hampir satu jam perjalanan danops memutuskan untuk mencari
tempat istirahat yang kebetulan merupakan perbatasan antara vegetasi tumbuhan
dengan pohon nipah (Nypa fruticans) yang biasanya jalur berlumpur,
jadi kami memutuskan untuk minum dan berhenti sejenak. Rimbunan nipah telah
dilewati berbagai fauna seperti kepiting kecil rawa akhirnya kita sampai di
titik B yang merupakan pertigaan sungai. Jam menunjukkan pukul 08.45 saatnya
coffe break kami memutuskan untuk berhenti terlebih dahulu sebelum menyebrangi
sungai. Coffe break kali ini dengan buah pir dan apel ditemani seduhan tea jus.
![]() |
Gambar 6. Praktik Penyebarangan Basah |
Pukul
09.00 kami persiapan menyebrang menggunakan webbing di tali jiwa untuk keamanan
dan rescue rope yang dipegang dari paling depan dan belakang. Kami berhasil
menyebrangi sungai dengan selamat tapi tidak dengan drybag kami yang
isinya seharusnya tidak boleh basah, kami lupa tidak menggunakan plastik
packing didalamnya, menurut kami barang di dalam drybag sudah pasti
terjamin aman faktanya tidak. Sebelum melanjutkan perjalanan kami mempacking
ulang drybag untuk mencegah terulangnya kejadian kebocoran. Kami
melanjutkan perjalanan pukul 09.45 menuju titik C dengan air yang terus menerus
surut sehingga jalan semakin sulit. Saat perjalanan menuju titik C semakin
dekat banyak udang (Caridea) dan ikan gelodok (Oxudercinae) yang
membuat perhatian kami teralihkan, kami mengumpulkan udang untuk survival nanti
malam. Sampai di titik C kami makan siang terlebih dahulu, sambil menikmati
ombak sungai rawa dengan angin yang kencang saat itu. Perjalanan dillanjutkan
menuju titik D tempat kami hanging camp menerabas nipah, jalan berlumpur,
hingga akhirnya ladang yang berarti sudah m endekati sungai. Tempat kami
bermalam memang didekat sungai untuk memudahkan kami rescue apabila ada hal
yang tidak terduga. Kami tiba pukul 12.45 dan memutuskan untuk hanging di
seberang sungai pada pohon yang cukup bercabang. setelah menemukan tempat yang
dirasa cocok kami langsung melakukan aktivitas camp memasak udang tangkapan
kami serta tambahan kerang yang dicari di tempat camp. Tidak terasa hari
semakin gelap air mulai pasang para anggota laki-laki dan pendamping menaiki hammock
terlebih dahulu untuk berganti pakaian disusul kami anggota perempuan. Pukul
18.15 kami melaksanakan evakoord dan istirahat pukul 20.30 ditemani agas dan
suara bising nyamuk.
![]() |
Gambar 7. Praktik Pembuatan Para-para |
Hari
terakhir kami bangun pukul 03.30 satu persatu anggota mulai turun dari hammock
masing-masing, Ibnu membuat perapian, Lala menyiapkan masakan, Ami membantu
Lala, Tika mencari daun untuk perapian, Azka dan Gael yang turun terakhir naik
lagi untuk melepas flysheet dan hammock. Kami melanjutkan penjelajahan
pukul 07.05 setelah selesai packing, makan dan pemanasan. Kami jalan trabas
lurus menelusuri vegetasi Acanthus ebracteatus, jerukan dan kambingan
yang rimbun dengan acuan pulau Motehan ada di sebelah kiri tower. Kami
menghindari jalur lumpur agar tidak kotor katanya, tapi tetap saja bukan rawa
kalau tidak bertemu lumpur. Setelah kurang lebih satu jam perjalanan dan leader
(Gael) sudah mulai lelah kami beristirahat m inum 15 menit. Kami melanjutkan
perjalanan yang ternyata medannya lumpur basah dengan air setinggi dada. Kami
terus menerabas jalan bersemak tapi tidak serimbun awal penjelajahan serta
sarang ular katanya sesekali juga melewati nipah lalu tambak yang berarti sudah
mendekati Titik A. Pada pukul 09.10 kami sampai di ladang hanya tinggal
menyeberang sungai sedikit lalu melewati ladang dan kita akan menemukan titik A
yang merupakan pemukiman warga. Kami tidak langsung menuju basecamp karna pakaian
kami yang kotor, kami membersihkan diri sedikit di dermaga sembari menaruh
barang bawaan dan menunggu compreng. Kami mandi secara bergantian di basecamp.
Pukul 13.00 kami menaikki compreng menuju pelabuhan seleko, menikmati angin.
Saat dalam perjalanan kami melihat segerombolan monyet, sontak saja kami
langsung berteriak dan mengambil beberapa gambar. Beberapa kali ada juga burung
yang biasa disebut burung kuntul (Ardeidae). Pukul 15.00 kami tiba di
pelabuhan seleko kemudian kami mencari makan siang terlebih dahulu dijalan
karna hanya baru makan snack coffe break di compreng. Pukul 15.45 kami menuju
sekretariat dan langsung melaksanakan penutupan disambung cuci alat dan
evakoord.
Salam
dari divisi rawa laut-CK !
Tidak ada UPL yang hebat, tetapi UPL yang terus berlatih
HELLO GENK!! 🦉🔥
0 Komentar