LANGKAH PERTAMA: TIM KONSERVASI SOSIAL BUDAYA UPL MPA UNSOED SEBARKAN KUESIONER DAN LAKUKAN WAWANCARA DI SD N 1 KEMAWI

 

Tim Divisi Konservasi Sosial Budaya bersama Guru-guru SD Negeri 1 Kemawi

Tim Konservasi Sosial Budaya dari UPL MPA Unsoed melaksanakan kegiatan Try out Pengembaraan Anggota Muda Igir Samudra pada SabtuRabu, 19–23 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, dan berfokus pada observasi serta pengumpulan data mengenai penggunaan bahasa Ngapak di lingkungan sekolah dasar.

Sebanyak enam Anggota Muda turut serta dalam kegiatan ini, yakni Akbar Agesta, Athaillah Zahran, Fatahillah Yusuf, Nicko Rahma Mahardhika, Princess Zahra Oktaviana Lubis, dan Sekar Ayu Dewi Permata Sari. Lima orang berasal dari Anggota Muda Igir Samudra, sementara Nicko Rahma Mahardhika berasal dari Anggota Muda Cakar Karang. Kegiatan ini juga didampingi oleh dua Anggota Biasa UPL MPA Unsoed, yaitu Zannufa Rif’atun Nissa (NRP.UPL-2024525/Cakar Karang) dan Nandana Haidar Rahman (NRP.UPL-2024526/Cakar Karang), yang memberikan pendampingan teknis dan konseptual selama proses lapangan.

Selama lima hari pelaksanaan, tim melakukan penelusuran dan pengolahan data di SD Negeri 1 Kemawi. Fokus utama kegiatan ini adalah menyusun dan membagikan kuesioner kosakata bahasa Ngapak kepada siswa kelas VI di SD Negeri 1 Kemawi. Kuesioner ini bertujuan untuk menggali sejauh mana pemahaman penggunaan kosakata bahasa Ngapak oleh siswa dalam komunikasi sehari-hari.

Setelah pengisian kuesioner, tim melanjutkan proses validasi data melalui wawancara dengan dua guru budaya Banyumasan di sekolah tersebut. Wawancara ini bertujuan memperkuat hasil kuesioner dan memperoleh perspektif yang mendukung mengenai eksistensi bahasa Ngapak dalam dunia pendidikan dasar, termasuk tantangan pelestariannya di tengah arus perkembangan zaman.


Divisi Konservasi Sosial Budaya Menyebar Kuesioner ke kelas VI SD Negeri 1 Kemawi

Kegiatan try out ini tidak hanya menjadi bagian penting dari tahapan persiapan pengembaraan, tetapi juga mempertegas komitmen Tim Konservasi Sosial Budaya dalam mengangkat isu pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari pengembangan kapasitas anggota muda. Melalui riset lapangan berbasis kuesioner dan wawancara, tim berharap hasil yang diperoleh dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian bahasa Ngapak sebagai warisan budaya Banyumasan yang patut dijaga dan dilestarikan.


Reactions

Posting Komentar

0 Komentar