Tiga Anggota UPL MPA Unsoed Lakukan Pendataan Vegetasi dan Mangrove di Motehan, Cilacap




Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam (UPL MPA) pada tanggal 6 – 8 Februari 2019 melakukan pendataan tanaman bakau (Mongrove) di daerah Motehan, Cilacap.  Dalam pendataan ini, UPL MPA mengirim anggota muda mereka yang tergabung dalam angkatan Anagata Naraya. Mereka adalah Indah Pebiyanti, Meidy Widya  Pangestika dan Navira Annissa Firdaus  serta pendamping lapangan yaitu Samuel Kristian dan Danik Dwi Rochilati.


Pada kegiatan pendataan tanaman bakau kali ini, tim anggota muda Anagata Naraya UPL MPA Unsoed menggunakan metode penjumpaan. Secara sederhana, metode penjumpaan adalah teknik pendataan dengan cara melakukan penjelajahan menuju suatu titik dan segala vegetasi yang dilewati jalur tersebut dicatat mulai dari nama lokal, nama latin, gambaran bunga, akar, daun, dan ciri lain yang membedakan dengan tanaman lain serta berada di zonasi mana tanaman tersebut berada. Kegiatan pendataan ini dilakukan dalam tiga hari. Hari pertama digunakan oleh tim untuk menuju ke lokasi pendataan dari Purwokerto dan mencari basecamp sebagai tempat menginap sementara selama tim melakukan pendataan. Memasuki hari kedua, tim anggota muda Anagata Naraya memulai operasional pendataan dengan menuju titik pertama yang mereka namai dengan titik A. Secara keseluruhan, ada tiga titik yang harus dilalui oleh tim yaitu titik A, B, dan C. Titik A menjadi awal bagi tim untuk memulai pendataan hingga berakhir di titik C. Dalam melakukan penjelajahan, tim anggota muda harus melewati medan yang tidak mudah. Lumpur setinggi paha, air payau yang keruh, serta semak belukar harus diterjang oleh tim agar sampai ke tujuan akhir. Bahkan, tim sempat menemukan sarang babi yang sempat membuat tim panik karena babi dalam sarang tersebut keluar dan mendekat kearah tim anggota muda.


            Pada hari terakhir, target pendataan tim adalah sama dengan hari kedua, hanya saja, pada hari terakhir ini, tim tidak perlu melakukan penjelajahan seperti hari kedua karena pendataan di hari terakhir difokuskan di daerah wisata. Dalam melakukan pendataan di hari terakhir, tim dibantu oleh warga lokal yang bernama Mas Joni. Mas Joni menjadi pemandu bagi tim serta menjadi informan bagi tim dalam melakukan pendataan di daerah wisata tersebut yang ternyata di dominasi oleh tanaman bakau.
           
Setelah semua data di dapat, tim anggota muda Anagata Naraya segera kembali ke Purwokerto untuk mengolah data tersebut agar bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
Hellogenk!!!







Reactions