![]() |
Gambar 1. Tim Konservasi mengunjungi kediaman Juru Kunci Atas |
Tim Divisi Konservasi Anggota Muda Cakar Karang telah melakukan kegiatan terakhir sebelum kegiatan operasional di masa pengembaraan, yaitu try out Anggota Muda Cakar Karang divisi Konservasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon pada tanggal 13-17 Juli 2024. Kegiatan ini dilakukan oleh enam orang anggota muda Cakar Karang dan dua orang pendamping anggota biasa. Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan akhir di masa pengembaraan anggota muda Cakar Karang dan salah satu syarat untuk mendapatkan predikat anggota biasa UPL MPA Unsoed. Pada kegiatan ini kami mendapatkan tema potensi budaya aboge sebagai daya tarik wisata budaya dan simbol toleransi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon dengan menerapkan beberapa materi dasar seperti Studi kasus lingkungan, Teknik observasi kawasan, Metodologi penelitian, Manajemen perjalanan, dan Bakti lingkungan di Desa Cikakak.
![]() |
Gambar 2. Tim Konservasi sedang melakukan wawancara dengan Juru Kunci Tengah |
Kedatangan kami ke Desa Cikakak untuk melakukan penelitian mengenai kebudayaan
di Desa Cikakak bukan
semata mata karena tugas try out yang merupakan tahapan pengembaraan, tetapi kami juga
memiliki rasa penasaran mengenai sebuah kebudayaan yang masih memegang teguh tradisi
dan adat leluhur di tengah modernisasi yang semakin pesat. Kisah tentang kepercayaan
aboge membuat kami
tertarik untuk datang ke desa ini. Bagaimana bisa sebuah kepercayaan
aboge tetap
mempertahankan tradisi kuno dan harus tetap melestarikan masjid tertua di Indonesia di era digital ini? Melalui
wawancara dan observasi, kami menemukan bahwa kebudayaan dengan nilai-nilai
luhur seperti gotong royong, kesederhanaan, dan rasa hormat terhadap alam.
Mereka percaya bahwa keseimbangan antara manusia dan alam adalah kunci kehidupan
yang harmonis.
![]() |
Gambar 3. Kegiatan kerja bakti di lingkungan Masjid Saka Tunggal |
Penelitian ini menurut kami sangatlah unik, hal yang paling
kami soroti disini yaitu karena suatu kebiasaan dan pola hidup dari masyarakat
yang menganut kepercayaan aboge. Aboge disini bukan merupakan suatu agama tetapi hanya
kepercayaan mengenai perhitungan kalender khususnya untuk melaksanakan puasa
maupun lebaran. Berbeda dengan aboge di Desa Pekuncen yang kita kunjungi
sebelumnya, di Desa Pekuncen Aboge merupakan sebuah agama yang hanya
menjalankan 3 syariat islam dan bisa dibilang tidak sesuai dengan islam pada
umumnya. Di Desa Cikakak ini perhitungan kalender aboge bukan hanya digunakan
untuk menentukan jatuhnya puasa maupu lebaran tetapi juga untuk menentukan
penanggalan yang bagus untuk membuat rumah, tanggal pernikahan, membeli sesuatu
dll. Kepercayaan aboge di desa ini menurut beberapa narasumber kami itu tidak
untuk dipublikasikan secara mendalam.
![]() |
Gambar 4. Tim Konservasi AM CK bersama Pendamping |
Mayoritas yang menganut kepercayaan
ini merupakan orang orang yang sudah lansia karena kepercayaan ini susah untuk
dipelajari. Selain kepercayaan aboge, di desa ini juga terdapat sebuah masjid
yang sangat unik karena merupakan masjid tertua di Indonesia yang disekitarnya
terdapat sebuah makam para leluhur atau pendiri masjid dan masjid tersebut
masih dilestarikan sampai sekarang. Hal unik disini terletak pada jumlah
muadzin yang lebih dari 1 orang yaitu berjumlah 4 orang. Selain keunikan
tersebut ada juga keunikan lainnya yaitu kera-kera yang hidup disekitar masjid,
konon katanya kera-kera tersebut sudah ada sejak dahulu kala dan tidak ada yang
tau keberadaan kera tersebut dari tahun kapan, menurut juru kunci atas yang
kami wawancarai kera-kera tersebut mungkin bawaan dari Mbah Tolih yaitu seorang
leluhur yang mendirikan masjid Saka Tunggal pada saat beliau bermukim di
Cikakak.
![]() |
Gambar 5. Foto bersama di depan ikon Desa Cikakak |
Dengan adanya kegiatan try out ini, diharapkan anggota muda Cakar
Karang divisi Konservasi dapat melatih kemampuannya dalam berkegiatan di
lingkungan masyarakat. Kerjasama tim sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan di
lingkungan masyarakat, semangat yang membara, kekompakan tim, serta menjaga
psikologis satu sama lain itulah yang menentukan keberhasilan suatu kegiatan.
Satu kunci UPL adalah SEMANGAT! Itu lah yang pendamping selalu ingatkan kepada
kami anggota muda Cakar Karang.
0 Komentar