Cakar Pertama UPL MPA Unsoed di Tebing Condong Purworejo; Latihan Lapang AM Cakar Karang

Tebing Condong berada di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Secara geografis tebing Condong berada di titik koordinat 07° 43’ 52” LS 110° 06’ 19” BT. Tebing ini merupakan tebing dengan karakteristik batuan andesit yang memiliki dua sisi tebing dengan masing-masing 2 jalur. Total jalur yang dapat dipanjat ada empat, yaitu 2 jalur di sisi kanan dengan ketinggian ±10 meter, 2 jalur lainnya di sisi kiri mempunyai ketinggian masing-masing ±15 meter dan jalur Fatherless multipitch memiliki ketinggian 220 meter hingga top tebing dengan total 7 pitch. Berdasarkan para pembuat jalur pemanjatan, Tebing Condong memiliki grade berkisar 5a+ - 6c atau 5.9 - 5.12d (YDS), moderate to expert level (tingkat sedang hingga ahli), karena terdapat overhangs, lebih sedikit pijakan kaki, dan jarak antar pegangan terlalu jauh.

Gambar 1. Jalur Fatherless

Kegiatan Latihan Lapang adalah bentuk pelatihan yang digunakan untuk meningkatkan skill Anggota Muda. Kegiatan ini telah terlaksana pada tanggal 5-9 Juli 2024 kemarin, yang diikuti oleh 6 orang Anggota Muda yaitu Ali Sabab Izzul Abi, Adhella Rosmala Sari, Achmad Muchlisin, Fahriel Fernandes Mafu, Hayu Havilah Subekti, dan Nadia Naurotul Ahadiyah, serta ditemani oleh 2 orang pendamping dari Anggota Biasa yaitu Sabrina Abeallya Afthoni (NRP.UPL-2021473/CE) dan Wahyu Fajar Subekti (NRP.UPL-2023503/EK).

Gambar 2. Pelepasan Kegiatan Tim RC AM CK di Sekretariat

Perjalanan dari Balai Curug Siklothok menuju ke dasar tebing terbilang cukup jauh jika berjalan kaki dari balai, maka dari itu perjalanan dari balai menuju ke perbatasan jalan beton dan hutan dianjurkan menggunakan motor. Selanjutnya menyusuri jalan setapak memasuki hutan dengan track bebatuan yang lumayan menanjak, untuk menuju ke dasar tebing harus mengambil ke arah kanan sedikit. Keadaan dasar tebing terbilang cukup berbahaya karena tempatnya yang sempit dan kontur tanahnya yang miring, sehingga mobilitasnya sulit dan batuannya seringkali terlepas dari arah atas tebing maupun tanahnya, sehingga tidak bisa dijadikan tempat camp. Oleh karena itu untuk tempat camp jaraknya agak jauh dari dasar tebing.

Gambar 3. Dasar Tebing Condong

Selama kegiatan Latihan Lapang, Tim Panjat Tebing telah melaksanakan 6 metodologi sesuai rencana operasional yaitu manajemen perjalanan, pengenalan medan, pemahaman peralatan, pengetahuan tingkat kesulitan medan pemanjatan (grade), sistem dan metode pemanjatan tebing, dan pemetaan jalur. Pada hari pertama tim melakukan perjalanan dari Sekretariat UPL MPA Unsoed ke Balai Curug Siklothok. Hari kedua tim melakukan pemanjatan pada jalur yang memiliki ketinggian ±10 meter. Lalu di hari ketiga pagi, tim melanjutkan melakukan pemanjatan jalur ketinggian ±15 meter, dilanjut pada siang harinya memulai pemanjatan jalur Fatherless, lalu dua orang bermalam dengan hanging camp di tebing pada ketinggian 25 meter (pitch 1). Hari keempat, tim melanjutkan pemanjatan jalur Fatherless hingga pitch 2 (60 meter). Dan hari kelima, tim melakukan perjalanan pulang dari dasar tebing menuju Sekretariat UPL MPA Unsoed.

Gambar 4. Hanging Camp pada ketinggian 25 meter

Pada pemanjatan awal jalur fatherless setinggi 25 m (pitch 1) memiliki karakteristik yang cukup sulit untuk pemula karena pijakan yang cukup jauh untuk mencapai posisi bolt dan terdapat 2 overhangs yang menjadi rintangan pemanjatan ini. Untuk batuan andesit ini tidak terlalu licin, namun jarak antar bolt cukup jauh sehingga perlu latihan yang ekstra dari segi fisik maupun mental seorang pemanjat. Terdapat 10 bolt yang terpasang untuk mencapai pitch 1. Pada area pitch 1 memiliki 2-3 tempat yang cukup aman untuk dijadikan tempat belayer atau untuk istirahat. Terdapat 5 bolt yang terpasang untuk dijadikan pengaman, sehingga dari segi tempat istirahat maupun mobilitas pemasangan pengaman cukup mudah.

Kemudian tim panjat melanjutkan pemanjatan jalur fatherless hingga 60 meter atau pitch 2. Pitch 2 memiliki karakteristik tebing yang lebih sulit karena selain pijakan yang jauh serta celah menuju pitch 2 ini lebih kecil dibandingkan pemanjatan menuju pitch 1. Selain itu, bolt yang terpasang juga semakin jauh jika dibandingkan dengan jalur sebelumnya. Bolt yang terpasang dari pitch 1 menuju pitch 2 sekitar 10 bolt dan pada 5 bolt pertama ada double bolt (carabiner MR). Pada pitch 2 ini kurang aman untuk dijadikan tempat hanging belay karena batuannya sangat rapuh dan cukup berbahaya. Tapi dibalik banyaknya tantangan, akhirnya sang Leader berhasil mencapai pitch 2 setelah menempuh 30 menit pemanjatan dan UPL akhirnya bisa mengibarkan syal jingganya untuk yang pertama di Tebing Condong pada ketinggian 60 meter.

Gambar 5. TOP Target 60 meter

Next, kita explore tebing mana lagi ya Genks? Ikuti terus lini masa Tim Panjat Tebing AM CK. Salam Panjat!

 

“ NO LEFT, NO RIGHT, ONLY UP ! “

HELLO GENK !!🦉🔥








Reactions

Posting Komentar

1 Komentar